Sabtu, 31 Juli 2010

makalah banten

ARTI DAN MAKNA PERALATAN BANTEN
    Telah dikodratkan bahwa dalam kehidupan berumah tangga pria disebut suami, kemudian disebut bapak dan wanita di sebut istri, kemudian disebut ibu. Sebagai suami ia berkewajiban melindungi istri dan anak-anak dan keluarganya. Sedangkan wanita yang disebut pula perempuan mempunyai kewajiban mengasihi dan mengasuh suami, anak dan keluarga. Perempuan berasal dari kata ”Empu” yang berati pengasuh. Istilah pengasuh sering diartikan pelayan, tetapi istilah ini menimbulkan kecendrungan kurang adanya rasa tanggungjawab  dan kadang-kadang ada keinginan mendapatkan imbalan. Padahal wanita dalam rumah tangga baik sebagai istri maupun sebagai ibu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan penuh rasa tanggung jawab, tidak mengharapkan imbalan karena dilandasi kasih sayang yang sejati. Sebagai istri merasa puas dan bahagia bila dapat membahagiakan suami, anak dan keluarganya. Hal ini akanmencapai klesempurnaan berkat perlindungan dan dukungan dari si suami ( kaum Pria) dan adanya rasa asal, asuh dan asih dalam keluarga.
    Menurut pandangan Agama Hindu selain membina keluarga (memelihara diri sendir) juga mempunyai kewajban untuk berbakti, menyelenggarakan yadnya kehadapan leluhur, Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan dan kepada sesama ciptaan Tuhan. Dalam hal ini peranan wanita sangat dominan sehingga dianggap sebagai ukuran tegak runtuhnya suatu keluarga. Salah satu wujud kebaktian dan yadnya yang dianggap mudah serta dapat dilaksanakan secara bersama-sama oleh pria dan wanita mulai  dari anak-anak  sampai pada orang tua adalah menyelenggarakan ”Upacara”. Untuk Mendapatkan kepuasan batin dan kesan khusus maka pelaksanaan upacara didukung dan dilengkapi denga beberapa jenis peralatan. Di Bali peralatan serta perlengkapan upacara dasebut ”Upakara”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar